Beranda | Artikel
Wirid Harian Al-Quran: Rahasia Hidup Tenang dan Urusan Lancar ala Nabi dan Sahabat – Syaikh Saad Al-Khatslan #nasehatulama
8 jam lalu

Seorang penanya bertanya: “Apa pentingnya wirid harian Al-Qur’an bagi seorang Muslim?” Wirid harian Al-Qur’an sangat penting bagi seorang Muslim. Dahulu, Salafus Shalih menyebutnya dengan istilah “Hizib”. Penyebutan ini juga ditemukan dalam sejumlah hadis, seperti dalam hadis riwayat Umar radhiyallāhu ‘anhu, bahwa Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa tertidur hingga tidak sempat membaca hizibnya lalu ia membacanya antara Shalat Subuh dan Shalat Zuhur, maka dicatat baginya seolah-olah ia membacanya di malam hari.” (HR. Muslim).

Wirid Al-Qur’an atau hizib ini, bukan yang dimaksud dengan “hizib” dalam istilah ahli tajwid, yakni seperempat juz. Namun, yang dimaksud adalah kadar bacaan tertentu atau wirid tertentu yang selalu dibaca seorang Muslim setiap hari, yang tidak kurang dari kadar itu, dan terkadang bisa lebih. Inilah bagian dari tuntunan Nabi ‘alaihis shalātu was salām. Nabi memiliki wirid atau hizib yang selalu beliau jaga, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis. Ini juga menjadi tuntunan para Sahabat radhiyallāhu ‘anhum dan para Tabi’in. Masing-masing dari mereka memiliki wirid Al-Qur’an yang senantiasa mereka baca setiap hari.

Maka, wahai saudara Muslimku, hendaklah engkau memiliki wirid Al-Qur’an yang konsisten engkau baca setiap hari. Jangan jadikan bacaan Al-Qur’an sebagai kegiatan sampingan. Jika engkau punya waktu luang, atau datang ke masjid lebih awal, maka engkau sempat membaca Al-Qur’an. Jika tidak, bisa jadi berlalu beberapa hari tanpa engkau membaca sedikit pun Kitabullah ‘Azza wa Jalla.

Engkau harus punya perhatian besar terhadap bacaan Al-Qur’an, dan engkau menyisihkan waktu khusus setiap hari untuk membacanya. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah antara azan dan iqamah. Ketika engkau datang ke masjid lebih awal, bacalah Kitabullah ‘Azza wa Jalla semampumu. Pertama, waktu ini bisa engkau isi dengan membaca Al-Qur’an. Kedua, para malaikat akan mendoakanmu, selama engkau menunggu pelaksanaan shalat. Malaikat berdoa: “Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.” Ini adalah waktu yang penuh keutamaan. Oleh sebab itu, wahai saudara Muslimku dan saudari Muslimahku, hendaklah kalian memiliki wirid Al-Qur’an, dan jangan biarkan satu hari pun berlalu tanpa kalian membaca Kitabullah ‘Azza wa Jalla.

=====

هَذَا سَائِلٌ يَقُولُ مَا أَهَمِّيَّةُ الْوِرْدِ الْقُرْآنِيِّ الْيَوْمِيِّ لِلْمُسْلِمِ؟ الْوِرْدُ الْقُرْانِيُّ الْيَوْمِيُّ لِلْمُسْلِمِ مُهِمٌّ جِدًّا وَكَانَ السَّلَفُ الصَّالِحُ يُسَمُّونَهُ حِزْبًا وَقَدْ وَرَدَ تَسْمِيَتُهُ بِذَلِكَ فِي بَعْضِ الْأَحَادِيثِ كَمَا فِي حَدِيثِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ فَقَرَأَهُ مَا بَيْنَ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الظُّهْرِ كُتِبَ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنَ اللَّيْلِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

فَهَذَا الْوِرْدُ الْقُرْانِيُّ أَوْ الْحِزْبُ وَلَيْسَ الْمَقْصُودُ بِالْحِزْبِ الْحِزْبُ عِنْدَ أَهْلِ التَّجْوِيدِ الَّذِي هُوَ أَرْبَعَةُ أَثْمَانٍ وَإِنَّمَا الْمَقْصُودُ بِالْحِزْبِ يَعْنِي قَدْرًا مُعَيَّنًا أَوْ وِرْدًا مُعَيَّنًا يُحَافِظُ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُ لَا يَنْقُصُ عَنْهُ وَقَدْ يَزِيدُ هَذَا كَانَ هُوَ هَدْيُ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ فَقَدْ كَانَ لَهُ وِرْدٌ وَكَانَ لَهُ حِزْبٌ يُحَافِظُ عَلَيْهِ كَمَا جَاءَ فِي بَعْضِ الْأَحَادِيثِ وَهَذَا هُوَ هَدْيُ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَهَدْيُ التَّابِعِينَ فَكَانَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ لَهُ وِرْدٌ مِنَ الْقُرْآنِ يُحَافِظُ عَلَيْهِ

فَيَنْبَغِي لَكَ أَخِي الْمُسْلِمَ أَنْ يَكُونَ لَكَ وِرْدٌ مِنَ الْقُرْآنِ تُحَافِظُ عَلَيْهِ كُلَّ يَوْمٍ وَلَا تَجْعَلْ تِلَاوَةَ الْقُرْآنِ عَلَى الْهَامِشِ إِنْ كَانَ مَعَكَ وَقْتُ فَرَاغٍ أَوْ أَتَيْتَ الْمَسْجِدَ مُبَكِّرًا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ وَإِلَّا رُبَّمَا تَمْضِي عَلَيْكَ أَيَّامٌ وَلَمْ تَقْرَأْ فِيهَا شَيْئًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

يَنْبَغِي أَنْ تَهْتَمَّ بِشَأْنِ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ وَأَنْ تُخَصِّصَ مِنْ وَقْتِكَ كُلَّ يَوْمٍ وَقْتًا لِلتِّلَاوَةِ وَأَحْسَنُ وَقْتٍ لِذَلِكَ هُوَ مَا بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ عِنْدَمَا تَأْتِي لِلْمَسْجِدِ مُبَكِّرًا وَتَقْرَأُ مَا تَيَسَّرَ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنَّ هَذَا الْوَقْتَ أَوَّلًا تَقْرَأُ فِيهِ الْقُرْآنَ ثَانِيًا الْمَلَائِكَةُ تَدْعُو لَكَ مَا دُمْتَ تَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ فَهَذَا وَقْتٌ فَاضِلٌ وَلِذَلِكَ يَنْبَغِي لَكَ أَخِي الْمُسْلِمَ وَأُخْتِي الْمُسْلِمَةَ أَنْ يَكُونَ لَكَ وِرْدٌ مِنَ الْقُرْآنِ وَأَلَّا يَمُرَّ عَلَيْكَ يَوْمٌ وَمَا قَرَأْتَ فِيهِ شَيْئًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ


Artikel asli: https://nasehat.net/wirid-harian-al-quran-rahasia-hidup-tenang-urusan-lancar-ala-nabi-dan-sahabat-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/